Selasa, 18 Juni 2013

Pendapat dalam Wacana Berita

Wacana berita Pemilukada Kabupaten Situbondo di Harian Radar Banyuwangi memuat berbagai unsur seperti pelaku perbuatan, penderita perbuatan, pelengkap perbuatan perbuatan yang dilakukan oleh pelaku dan tempat perbuatan. Unsur itu seringkali harus diulang-ulang untuk mengacu kembali atau memperluas makna. Oleh karena itu, pemilihan kata serta penempatannya harus tepat sehingga wacana tidak hanya kohesif, tetapi juga kohern. Dengan kata lain, referensinya atau pengacuannya harus jelas. Hubungan referensi menandai hubungan kohesif wacana melalui pengacuan. Pengacuan atau referensi adalah bentuk kohesif dramatikal yeng berupa satuan lingual tertentu yang mengacu pada satuan bilingual yang lain yang mendahului atau mengikutinya. Penelitian menganggap perlu untuk mengangkat wacana berita Pemilukada di Harian Radar Banyuwangi karena dengan meneliti referensi (pengacuan) pada wacana tersebut akan diketahui secara jelas bagaimana penggunaan penanda-penanda referensi yang terdapat di dalamnya. Dalam penelitian ini, penulis menitik beratkan pada referensi (pengacuan) karena peneliti menemukan banyak bentuk pengacuan yang ditemukan dalam wacana berita Pemilukada di Harian Radar Banyuwangi.
Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah, pertama bagaimana wujud penanda hubungan referensi yang terdapat pada wacana berita Pemilukada Kabupaten Situbondo dalam surat kabar Harian Radar Banyuwangi, kedua bagaimana ketepatan penggunaan penanda hubungan referensi yang terdapat pada wacana berita Pemilukada Kabupaten Situbondo dalam surat kabar Harian Radar Banyuwangi, ketiga bagaimana variasi penggunaan penanda hubungan referensi yang terdapat pada wacana berita Pemilukada Kabupaten Situbondo dalam surat kabar Harian Radar Banyuwangi. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan wujud penanda hubungan referensi, ketepatan penggunaan penanda hubungan referensi serta variasi penggunaannya yang terdapat pada wacana berita Pemilukada Kabupaten Situbondo dalam surat kabar Harian Radar Banyuwangi.
Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis wacana, sedangkan secara metodologis digunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Data penelitian di ambil dari penggalan wacana berita yang memuat informasi tentang Pemilukada yang di indentifikasi mengandung penanda referensial dalam surat kabar Harian Radar Banyuwangi edisi bulan Juni-Juli 2010. Data dikumpulkan dengan teknik dokumentasi yaitu pencatatan. Selanjutnya, data dianalisis dengan metode distribusional, yaitu metode yang digunakan untuk tujuan-tujuan analisis wacana secara internal. Metode distribusional dijabarkan dengan teknik subsitusi. Teknik subsitusi (teknik ganti) adalah teknik analisis kalimat atau rangkaian kalimat dengan cara mengganti bagian atau unsur kalimat tertentu dengan unsur lain di luar kalimat yang bersangkutan.
Hasil penelitian ini menunjukkan wujud penanda referensial yang berhasil ditemukan dalam surat kabar tersebut meliputi saya, kami, kita, anda, kalian, dia, beliau, -nya, mereka, ini, itu, sana, begini, begitu, demikian, berikut, tersebut, se-, sama, seperti, lebih…, yang lebih…, lebih… dari pada, ter-. Wujud penanda referensial tersebut kemudian diklasifikasikan berdasarkan tempat acuannya, meliputi pengacuan endofora dan pengacuan eksofora, sedangkan jenis penanda referensial menurut tipenya meliputi referensi persona, referensi demonstrative dan referensi komparatif.
Di dalam wacana berita Pemilukada di Harian Radar Banyuwangi, juga ditemukan beberapa bentuk penggunaan hubungan referensi yang kurang tepat, baik pengacuan eksofora maupun endofora. Penggunaan penanda referensial dimaksudkan untuk menghindari terjadinyarepetisi yang berakibat pada ketidak logisan susunan kalimat dan demi terciptanya variasi pengguna kalimat-kalimat yang menyusun struktur wacana. Bentuk variasi yang di ditemukan dalam wacana  berita Pemilukada meliputi:
1.      Variasi penggunaan penanda Referensi Persona.
2.      Variasi penggunaan penanda Referensial Demonstratif.
3.      Kombinasi variasi variasi pengguna penanda Referensi Persona dan Demonstratif.
4.      Variasi penggunaan penanda Referensial Komparatif.
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh para pemerhati bahasa,khususnya penulis yang menggunakan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Pengantar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar