Wacana
berita Pemilukada Kabupaten Situbondo di Harian Radar Banyuwangi memuat
berbagai unsur seperti pelaku perbuatan, penderita perbuatan, pelengkap
perbuatan perbuatan yang dilakukan oleh pelaku dan tempat perbuatan. Unsur itu
seringkali harus diulang-ulang untuk mengacu kembali atau memperluas makna.
Oleh karena itu, pemilihan kata serta penempatannya harus tepat sehingga wacana
tidak hanya kohesif, tetapi juga kohern. Dengan kata lain, referensinya atau
pengacuannya harus jelas. Hubungan referensi menandai hubungan kohesif wacana
melalui pengacuan. Pengacuan atau referensi adalah bentuk kohesif dramatikal
yeng berupa satuan lingual tertentu yang mengacu pada satuan bilingual yang
lain yang mendahului atau mengikutinya. Penelitian menganggap perlu untuk
mengangkat wacana berita Pemilukada di Harian Radar Banyuwangi karena dengan
meneliti referensi (pengacuan) pada wacana tersebut akan diketahui secara jelas
bagaimana penggunaan penanda-penanda referensi yang terdapat di dalamnya. Dalam
penelitian ini, penulis menitik beratkan pada referensi (pengacuan) karena
peneliti menemukan banyak bentuk pengacuan yang ditemukan dalam wacana berita Pemilukada
di Harian Radar Banyuwangi.
Permasalahan
yang diangkat dalam penelitian ini adalah, pertama bagaimana wujud penanda
hubungan referensi yang terdapat pada wacana berita Pemilukada Kabupaten Situbondo
dalam surat kabar Harian Radar Banyuwangi, kedua bagaimana ketepatan penggunaan
penanda hubungan referensi yang terdapat pada wacana berita Pemilukada Kabupaten
Situbondo dalam surat kabar Harian Radar Banyuwangi, ketiga bagaimana variasi
penggunaan penanda hubungan referensi yang terdapat pada wacana berita Pemilukada
Kabupaten Situbondo dalam surat kabar Harian Radar Banyuwangi. Penelitian ini
bertujuan untuk mendiskripsikan wujud penanda hubungan referensi, ketepatan
penggunaan penanda hubungan referensi serta variasi penggunaannya yang terdapat
pada wacana berita Pemilukada Kabupaten Situbondo dalam surat kabar Harian Radar
Banyuwangi.
Penelitian
ini menggunakan pendekatan analisis wacana, sedangkan secara metodologis
digunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Data penelitian di ambil dari
penggalan wacana berita yang memuat informasi tentang Pemilukada yang di
indentifikasi mengandung penanda referensial dalam surat kabar Harian Radar Banyuwangi
edisi bulan Juni-Juli 2010. Data dikumpulkan dengan teknik dokumentasi yaitu
pencatatan. Selanjutnya, data dianalisis dengan metode distribusional, yaitu
metode yang digunakan untuk tujuan-tujuan analisis wacana secara internal.
Metode distribusional dijabarkan dengan teknik subsitusi. Teknik subsitusi
(teknik ganti) adalah teknik analisis kalimat atau rangkaian kalimat dengan
cara mengganti bagian atau unsur kalimat tertentu dengan unsur lain di luar
kalimat yang bersangkutan.
Hasil
penelitian ini menunjukkan wujud penanda referensial yang berhasil ditemukan
dalam surat kabar tersebut meliputi saya, kami, kita, anda, kalian, dia, beliau,
-nya, mereka, ini, itu, sana, begini, begitu, demikian, berikut, tersebut, se-,
sama, seperti, lebih…, yang lebih…, lebih… dari pada, ter-. Wujud penanda
referensial tersebut kemudian diklasifikasikan berdasarkan tempat acuannya,
meliputi pengacuan endofora dan pengacuan eksofora, sedangkan jenis penanda
referensial menurut tipenya meliputi referensi persona, referensi demonstrative
dan referensi komparatif.
Di
dalam wacana berita Pemilukada di Harian Radar Banyuwangi, juga ditemukan
beberapa bentuk penggunaan hubungan referensi yang kurang tepat, baik pengacuan
eksofora maupun endofora. Penggunaan penanda referensial dimaksudkan untuk
menghindari terjadinyarepetisi yang berakibat pada ketidak logisan susunan
kalimat dan demi terciptanya variasi pengguna kalimat-kalimat yang menyusun
struktur wacana. Bentuk variasi yang di ditemukan dalam wacana berita Pemilukada meliputi:
1. Variasi
penggunaan penanda Referensi Persona.
2. Variasi
penggunaan penanda Referensial Demonstratif.
3. Kombinasi
variasi variasi pengguna penanda Referensi Persona dan Demonstratif.
4. Variasi
penggunaan penanda Referensial Komparatif.
Dengan
adanya penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh para pemerhati
bahasa,khususnya penulis yang menggunakan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Pengantar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar